
Illustrasi
TELUK KUANTAN - Warga dihebohkan dengan adanya informasi pemotongan dana desa oleh instansi terkait pada pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap Oktober ini. Besaran pemotongannya pun bervariasi, kisaran Rp15 juta hingga Rp25 juta setiap desa.
Di Kuansing, ada 218 desa dan 11 kelurahan. Jika terkumpul Rp25 juta per desa. Ditotal jumlahnya mencapai Rp5,450 miliar. Wow. Angka yang fantastis. Lantas kemana uang ini akan digulirkan pada musim Pilkada ini?. Kuat dugaan, dana desa ini dialirkan untuk keperluan salah satu pasangan calon (Paslon) di Kuansing.
"Itu kini beredar dari pak wali. Dana mereka akan dipotong Rp25 juta. Itu sudah heboh. Karena dari mana dana itu akan diambil," kata D (47), warga Kuansing kepada wartawan, Selasa (1/10/2024) kemarin.
Informasi yang diperoleh, dana itu dipotong dari ATK, dan operasional perangkat desa dan BPD. Yang sumbernya dari ADD. Langsung oleh instansi terkait. Ditambah lagi ada pemotongan dana desa oleh camat besarannya Rp5 juta per desa. Kondisi ini buat Kepala Desa resah.
"Iya. Ke desa makannya sekarang. Kemana harus kami ambilkan uang sebesar itu," tanya I (51), salah satu Kepala Desa kepada wartawan, baru-baru ini.
Termasuk juga adanya pengutipan uang dari para pejabat eselon III dan II oleh oknum pejabat lainnya. Besarannya bervariasi. RP10 juta dari pejabat eselon III dan Rp50 juta dari pejabat eselon II. Diduga uang-uang ini dikumpulkan untuk mendukung salah satu pasangan calon.
Mendapati informasi tersebut, Pjs Bupati Kuansing Sri Sadono langsung bereaksi. Ia akan mengecek informasi tersebut kepada pihak terkait.
"Terima kasih infonya. Nanti kami cek," jawab Pjs Bupati Kuansing. ***