Berita > Peristiwa

Dinilai Zholim, AMPUH Minta APH Selidiki Dugaan Korupsi Kades Toar

Dinilai Zholim, AMPUH Minta APH Selidiki Dugaan Korupsi Kades Toar

KUANSING - Kepala Desa (Kades) harusnya menjadi contoh yang baik bagi warga dan masyarakat yang di pimpinnya. Karena, Kepala Desa berperan sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa antar warga desa dan antara desa dengan pihak luar. Selain itu, Kepala Desa juga memiliki peran dalam menjaga dan memelihara adat istiadat serta kearifan lokal yang ada di desa.

Namun berbeda dengan yang terjadi di desa Toar, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Kades Toar ini malah terkesan kejam dan zholim dalam menjalankan roda pemerintahannya.

Hal tersebut mendapat perhatian dari Aliansi Mahasiswa Peduli Hukum (AMPUH) Kuansing. Dalam keterangannya, Aliansi mahasiswa yang konsen dalam menyuarakan isu hukum tersebut meminta Aparat Penegak Hukum (APH) setempat untuk menyelidiki dugaan korupsi Kades Toar.

"Bagi kita yang memiliki hati, perbuatan yang menahan gaji dari hasil keringat orang lain sangatlah tidak manusiawi. Ada gaji Wakil BPD yang tak dibayarkan hampir 1 tahun. Ada juga insentif ninik mamak yang sudah 3 tahun tak dibayarkan. Ini adalah contoh kebijakan yang zholim,” ujar Koordinator AMPUH, Prigus Pendra di Teluk Kuantan, Senin (09/09/2024).

Tak hanya itu, Koordinator AMPUH, Prigus Pendra juga juga mengaku mendapatkan informasi bahwa, BumDes "Panglimo Sati" desa Toar terindikasi banyak penyelewengan dugaan korupsi pengelolaan uang BumDes masuk ke kantong pribadi.

“Kepada Aparat Penegak Hukum (APH), kami mohon, tolong turunkan penyidik Tipikor terbaik, baik itu dari Polres atau Kejari untuk segera memanggil dan memeriksa Kades tersebut terkait dugaan korupsi dana desa dan pengelolaan BumDes. Biasanya, setiap pejabat yang zholim cenderung korupsi, tolong di uji," jelas Prigus.

Menurut AMPUH BumDes merupakan badan usaha yang didirikan oleh masyarakat desa dengan tujuan mengembangkan potensi ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bukan malah sebaliknya.

"Sekali lagi, kami meminta kepada APH untuk menindaklanjuti persoalan yang timbul di desa Toar, Pemimpin sombong dan zholim kepada rakyat harus diberi pelajaran," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Toar, AD belum merespons upaya konfirmasi dari redaksi. Hingga berita ini tayang pertanyaan yang dikirimkan via pesan WhatsApp belum dijawab. ***