Berita > Peristiwa

Jelang Pilkada, Ribuan Honorer Pemkab Kuansing Terancam Diberhentikan, Endri Yupet : Akal Akalan Buat Kepentingan Politik

Jelang Pilkada, Ribuan Honorer Pemkab Kuansing Terancam Diberhentikan, Endri Yupet : Akal Akalan Buat Kepentingan Politik

Illustrasi.

TELUK KUANTAN - Anggota DPRD Kuansing Endri Yupet SH angkat bicara perihal pemberhentian ribuan honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi awal September ini. Padahal, gaji untuk mereka sudah dianggarkan untuk satu tahun anggaran, selama 2024 ini.

"Gaji mereka dianggarkan kok untuk satu tahun. Tapi kenapa sekarang mereka diberhentikan. Jangan seenaknya memperlakukan honorer ini," kata Endri Yupet kepada wartawan menanggapi surat evaluasi honorer dari Pj Sekda Kuansing, Jumat (30/8/2024).

Honorer ini, kata Endri Yupet, juga manusia. Punya hati. Mereka punya beban terhadap keluarga. Namun kenapa, Pemkab Kuansing harus memberhentikannya awal September ini.

"Jangan gitulah. Kasihan. Mereka ini manusia juga yang punya kebutuhan dan tanggungjawab keluarga. Anggaran ada kok gaji mereka, tapi kenapa mereka diberhentikan mendadak," sindir pria asal Singingi ini.

Kebijakan memberhentikan honorer ini menurut Endri Yupet, jangan dipolitisir. Jika Pemkab Kuansing alasannya tidak dianggarkan di APBD 2024, Ia membantah. Justru pihaknya mengesahkan anggaran untuk honorer ini untuk satu tahun.

"Jangan nanti mana yang pro ke Bupati direkrut kembali oleh BKPP. Mana yang tidak mendukung Bupati, dibiarkan. Ini tidak manusiawi. Jangan sampai ini terjadi, karena mereka berharap bisa ke depan lulus P3K atau CPNS," tegasnya.

Jangan karena hanya honorer bisa digiring sana sini, katanya,  honorer menjadi korban. Mereka tiba-tiba mendadak diberhentikan dengan dalih anggaran tidak ada.

"Ya. Jangan gitulah Pak Bupati. Kasihan honorer menjadi korban. Jangan karena sahwat politik, memberhentikan mereka ditengah jalan. Jahat kali la ini," sindir Yupet lagi.

Sementara itu, Pj Sekda Kuansing Fahdiansyah dalam suratnya tertanggal 28 Agustus 2024 perihal evaluasi kinerja tenaga honorer, memberitahukan, bahwa seluruh pimpinan perangkat daerah, sesuai dengan kekurangan anggaran penggajian tenaga honorer, terhitung 2 September tidak lagi dapat melanjutkan tugas atau diberhentikan selama pelaksanaan evaluasi.

"Hal ini setelah mempertimbangkan berbagai aspek yaitu ketersediaan anggaran penggajian dan penilaian kinerja tenaga honorer selama menjalankan tugas," jelas Fahdiansyah.

Dan tenaga honorer dapat diangkat kembali berdasarkan hasil evaluasi dan ketersediaan anggaran penggajian," sambung Fahdiansya menjelaskan lagi.

Alasan tersebut dibantah oleh Anggota DPRD Kuansing Endri Yupet. Berulangkali disampaikannya, bahwa gaji honorer itu dianggarkan untuk satu tahun dan bukan sampai bulan September.

"Kalau sekarang di September mereka diberhentikan. Lalu akan direkrut kembali. Ini salah. Gaji untuk satu tahun itu sudah kami sahkan. Jangan bodohi masyarakat lagi. Kasihan Kuansing seperti ini," tegas Endri Yupet.

Namun, para honorer diminta Endri Yupet tidak usah khawatir. Karena dipastikan, Pemkab Kuansing akan kembali merekrut dengan berbagai persyaratan yang dimintai BKPP.

"Tak usah khawatir. Nanti kalian akan dipanggil lagi. Dengan komitmen-komitmen nya. Ikuti saja. Tak usah khawatir. Jangan takut. Ini hanya akal-akalan saja untuk kepentingan politik," sebutnya. ***