
Kolase
KUANSING - Beberapa hari belakangan perseteruan antara Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Suhardiman Amby dengan anak seorang petani Khairul Ikhsan Chaniago (KIC) ternyata menuai polemik.
Suhardiman Amby selaku Bupati Kuansing secara terang-terangan di media mengatakan, bahwa KIC harus rendah hati karena orang tuanya hanya petani.
"Sudahlah belajarlah hidup rendah hati, sederhana. Kasian orang tuanya (yang) hanya petani,"tulis Bupati Suhardiman Amby kepada wartawan terkait tudingan gelar Drs palsu tersebut, Jumat (26/7/2024).
Hal tersebut di atas ternyata mendapat perhatian publik, salahsatunya Whats'App Group (WAG) di Kuansing. Seperti yang disampaikan salah satu akun dengan nomor +62 813-7206-XXXX, dirinya menyayangkan pernyataan Suhardiman Amby tersebut.
"Ini asli dari mulut bupati ya ..sangat di sayangkan ambo juga anak petani, tak elok menyinggung pekerjaan orang, petani adalah kerja mulia jauh dari perbuatan kotor, penuh dengan keikhlasan dan Ridho Allah," tulis akun tersebut.
Masih kata akun tersebut, dirinya menilai, dalam berkonflik seharusnya Suhardiman Amby tak membawa-bawa orang tua apalagi menyinggung pekerjaan.
"Tak elok pula membawa orang tua dalam hal konflik pribadi berdua," katanya.
Selanjutnya, akun tersebut juga menuliskan supaya tim Bupati, Suhardiman Amby untuk menyampaikan permohonan maaf.
"Izin disini ramai tim bupati kan sampaikan permohonan maaf atas dasar kata-kata yang telongsong bicara," pesannya.
Lebih lanjut, akun tersebut menuliskan, jika tak ada petani tak ada pula yang akan di makan. "Tak ada petani tak ada yang kan kita makan," tulisnya lagi.
Akun tersebut juga menjelaskan, jika suhardiman Amby berkonflik, lebih baim diselesaikan secara hukum. Ada ranah hukum.
"Mau ribut dgn KIC ribut ada ranah hukum, sangat disayangkan. Makanya kata orang tua dulu ngango dulu sebelum mengeluarkan kata-kata," jelasnya
"Selaku teman walaupun selisih umur jauh ambo mohon bupati untuk menarik kata-kata tersebut, taka ada guna jabatan itu semua. Karena kita akan mati, mau bupati mau jendral mati masuk kubur kalau jasad di temukan...jangan karena jabatan emosi lupo kaji ke diri kito," jelasnya lagi.
Terkahir, akun tersebut menuliskan, bahwa, membawa-bawa orang tua dalam hal konflik pribadi sangat tidak baik. Apalagi sekelas Bupati mengeluarkan kata-katanya di media.
"bawa-bawa orang tua itu sungguh sangat tidak baik. Apalagi di media," terangnya.
"Selama ini ambo (saya) tak pernah komen tapi kalau lah menyinggung terlalu jauh maaf pak bupati jabatan anda selama-lamanya hanya 10 tahun kalau ada izin dr Allah. Mohon selaku kawan kalau di anggap kawan minta maaf, biasa namanya manusia, tesilaf dalam berkata yang penting jangan malu mengakui kesilapan," pungkasnya
Selain itu, ada juga pernyataan sebuah akun dengan nomor +62 853-6224-XXXX yang menuliskan, bahwa dirinya berada dikawasan ekstrans yang mayoritas sebagai petani.
"Saya masyarakat ekstrans disini mayoritas petani, kebun sawit plasma kami setiap tahun membayar pajak ke pemda. salah satu penyumbang pajak terbesar ke pemda dari wilayah ekstrans . Jadi secara tidak langsung para PETANI membantu pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan dan berkontribusi atas pembangunan yg dilakukan oleh pemerintah," tulisnya. ***